Oleh : Eko Riyanto
NPM : 141261510
Fungsi dan Manfaat ATM
Pada
awalnya, penggunaan teknologi ATM dilakukan untuk membantu nasabah di dalam
melakukan penarikan uang tunai dimana cabang bank tersebut tidak ada. Artinya,
ada tidak ada fasilitas ATM, nasabah tetap membuka rekening pada suatu bank.
Tetapi
kemujuan teknologi informasi perbankan, khususnya pada ATM telah mampu
membalikkan postulat seperti itu, yaitu nasabah yang akan membuka rekening pada
bank, pertama sekali akan selalu menanyakan masalah fasilitas ATM, bila tidak
tersedia jangan harap nasabah akan membuka rekening. Kondisi seperti ini dapat
digaris bawahi bahwa nasabah lebih perduli dengan ketersediaan ATM,
dibandingkan perduli untuk buka rekening pada bank tersebut. Karena nasabah
pasti akan mencari bank lain yang telah memiliki fasilitas ATM.
Secara umum
fungsi ATM adalah agar dapat melakukan penarikan uang tunai, namun selain itu
masih banyak fungsi ATM yang dapat mempermudah kepentingan kita sebagai nasabah
dalam melakukan aktivitas perbankan, seperti:
- Informasi Saldo
- Pembayaran Umum: tagihan telepon, kartu kredit, listrik, air, handphone, dan uang kuliah
- Pembelian: tiket penerbangan, isi ulang pulsa
- Pemindah bukuan (open transfer)
- Pengubahan PIN
Selain itu
manfaat yang dapat dirasakan oleh nasabah dari pelayanan ATM tersebut adalah:
- Melakukan pelayanan sendiri
- Dapat melakukan transaksi perbankan tunai maupun non tunai tanpa harus mendatangi kantor cabang yang dituju
- Dapat melakukan transaksi perbankan tanpa dibatasi waktu dan tempat, karena layanan ATM on-line selama 24 jam
- Tidak perlu menyimpan uang kas terlalu banyak Sedangkan manfaat bagi pihak bank sendiri adalah:
- Kemampuan menarik nasabah baru yang lebih banyak untuk menabung dan meningkatkan pendapatan
- Mendorong nasabah agar lebih aktif menggunakan jasa perbankan
- Mengurangi antrian nasabah di kantor cabang
- Mampu membuka peluang munculnya produk dan jasa baru
- Sebagai media promosi
- Mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada
Proses Pengolahan Data pada ATM
Dalam
pemrosesan data atau pengolahan data berbasis komputer, bentuk sistem jaringan
kerja dan peralatan yang mendukung yang diterapkan perusahaan merupakan suatu
faktor penting yang saling mempengaruhi sehingga menghasilkan informasi cepat.
Misalnya apabila data tentang kegiatan bisnis dikumpulkan maka akan menimbulkan
teknik pemrosesan atau pembaharuan transaksi yang mempengaruhi data kegiatan
bisnis.
Nugroho
Widjajanto (2001:65) menyatakan bahwa teknik pengolahan data berbasis komputer
ada dua, yaitu:
- Proses Batch merupakan metode pemrosesan data dengan proses updating (pemutahiran) dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu.
- Proses On-line atau dikenal juga dengan immediate processing merupakan metode pemrosesan data dengan updating secara langsung segera setelah transaksi terjadi.
1.1. Proses
Batch (Batch Processing)
Proses Batch
merupakan metode lama yang masih terus digunakan untuk beberapa aplikasi dengan
menyimpan data dahulu sampai dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada
saat data ditentukan secara periodik.Pendekatan ini pada umunya
digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar.
Sistem batch
processing juga disebut delay system atau sistem tunda. Karena data tidak
langsung diproses, melainkan ditumpuk dulu atau ditunda dulu sampai jumlah
tertentu atau sampai suatu waktu tertentu. Dengan adanya tenggang waktu
antara kegiatan proses yang satu dengan kegiatan proses berikutnya, muncul
istilah processing cycle, atau daur proses, yaitu istilah yang digunakan untuk
tenggang waktu tersebut.
Sistem batch
processing ini cocok digunakan jika transaksi yang diolah berjumlah besar,
file-file tidak segera dimutahirkan (update), dan laporan-laporan disajikan secara
periodik.
Kelemahan
sistem batch processing ini adalah bahwa laporan yang dihasilkan bukan laporan
yang benar-benar mutakhir, melainkan hanya mencerminkan posisi pada tanggal
laporan terakhir. Selain itu sistem ini memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah
antara satu dengan yang lainnya. Setiap aplikasi memiliki file dan master file
yang berbeda dan terpisah. Antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya tidak
ada hubungan dan pembagian data. Oleh karena itu, banyak perusahaan beralih ke
proses on-line untuk sebagian besar aplikasinya dalam mendukung kegiatan bisnis
perusahaan.
1.2. Proses
On-line (On-line Processing)
Sistem
on-line processing atau immediate processing
adalah sistem dimana setiap transaksi segera diproses dan dibukukan setelah
terjadi pada masing-masing file yang berpengaruh oleh transaksi tersebut.
Penginputan data secara on-line lebih akurat daripada menggunakan proses batch,
karena sistem dapat menolak penginputan data yang tidak lengkap atau salah dan
karena data dimasukkan saat terjadi transaksi maka kesalahan dapat dengan mudah
diperbaiki. Proses on-line dapat memastikan bahwa informasi yang disimpan
selalu informasi terbaru sehingga dapat meningkatkan kegunaan informasi dalam
pengambilan keputusan.
Teknik
pengolahan data berbasis komputer yang saat ini digunakan oleh industri
perbankan adalah proses on-line. Proses on-line membantu sistem perbankan dalam
melaksanakan kegiatan operasional perbankan.
Sebagai
contoh yang paling mudah adalah sistem
pencatatan tabungan pada bank. Para nasabah yang ingin menyetor uang atau
menarik tabungannya biasanya akan mendatangi petugas bank dibagian depan bank.
Setiap data dimasukkan ke dalam komputer melalui
terminal yang tersedia. Komputer
kemudian mengecek kebenaran nama, nomor rekening, jumlah tabungan yang
ada, dan keabsahan jumlah penarikan. Petugas juga melakukan pengecekan
atas keabsahan tanda tangan penabung melalui alat khusus. Di beberapa bank,
sistem ini dilengkapi pula dengan kata sandi (password) untuk mengecek
keabsahan penarikan. Apabila kata sandi itu tidak sesuai, komputer akan menolak
penarikan.
Selanjutnya
dengan dimasukkan data penarikan tabungan, komputer dengan seketika melakukan
perubahan data tabungan pada file tabungan termasuk pada akun nasabah penabung
yang bersangkutan. Dengan demikian, posisi akun tabungan nasabah dan juga
posisi keseluruhan file tabungan akan terbaharui secara seketika. Oleh
sebab itu, petugas dapat mencetakkan data akun tabungan nasabah ke dalam buku
tabungan sehingga buku tabungan menampilkan posisi mutakhir.
Sistem
on-line ini tidak terdiri dari beberapa run seperti batch-processing.
Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam on-line ini khusunya adalah data entry
dan editing data, pemeliharaan data (file updating), permintaan data dari file
(file inquiry) dan penyusunan laporan.
Setiap
kegiatan tersebut berada di bawah kendali program komputer. Sedangkan
program-program yang terdapat dalam sistem on-line diarahkan dan
dikoordinasikan oleh sistem operasi komputer.
Pemasukan
data ke dalam sistem komputer bisa dibantu dengan menggunakan monitor terminal
yang dapat menampilkan format yang telah dibakukan terlebih dahulu. Format baku
itu pada umumnya ditampilkan dengan menyajikan ruang-ruang khusus yang harus
diisi dengan data input. Ruang-ruang khusus tersebut bersifat baku, sehingga
setiap penyimpangan atau kesalahan pengetikan akan langsung ditolak oleh
komputer. Dengan demikian, penggunaan format tersebut akan mengurangi
kemungkinan kesalahan.
Selain dari
format baku, pemasukan data input juga dapat dilakukan dengan menggunakan model
dialog atau pengajuan pertanyaan pada layar monitor terminal.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh petugas operator pemasuk
data. Bentuk variasi lain dari pemasukan data input adalah penggunaan menu.
Bentuk ini digunakan pada sistem komputer on-line yang pada umumnya melayani
lebih dari satu aplikasi.
Pengolahan
data transaksi pada ATM yang menggunakan sistem on-line processing menggunakan
perangkat data yang disebut Visual Display Terminal (VDT). Perangkat
input-output ini memasukkan dan menerima data secara langsung dari komputer.
Untuk memasukkan data digunakan keyboard, sedangkan untuk menerima output
digunakan monitor.
Sistem pakar
(expert system) menurut Bodnar et al (2003:7) adalah ”sistem informasi berbasis
pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuannya tentang bidang aplikasi tertentu
untuk bertindak sebagai seorang konsultan ahli bagi pemakainya.”
Sistem pakar
(expert system) merupakan program komputer yang mewakili pengetahuan dari
pakar manusia. Sistem pakar bagian dari salah satu artificial inteligence yang
banyak digunakan dalam dunia bisnis. Expert system mensyaratkan penggunaan
model-model keputusan dan basis data khusus. Expert system juga mensyaratkan
tentang pengembangan suatu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis
pengetahuan yaitu pengetahuan khusus yang dimiliki seorang ahli dalam
pengambilan keputusan sedangkan mesin inferensi adalah proses yang ditempuh
oleh seorang ahli dalam pengambilan keputusan. Expert System (sistem pakar)
berusaha membuat keputusan seperti yang dibuat oleh seorang ahli.
Sistem pakar
terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut:
- User Interface
- Knowledge Base
- Interface Engine
- Development Engine
User
interface merupakan penghubung antara pemakai dengan sistem pakar dalam
berinteraksi. Knowledge base berfungsi untuk menyimpan akumulasi pengetahuan
dari masalah tertentu yang akan diselesaikan. Interface engine menyediakan
kemampuan penalaran yang menafsirkan isi dari knowledge base. Maka dari itu
pakar dalam ahli sistem menggunakan development engine dalam menciptakan sistem
pakar.
Sistem pakar
banyak digunakan dalam kalangan bisnis khususnya perbankan. Lembaga keuangan
(bank) menggunakan sistem pakar untuk mempermudah dalam kegiatan operasional
perusahaan disamping itu untuk mempermudah manajer keuangan dalam pengambilan
keputusan. Sistem pakar dalam bank dirancang secara otomatis dengan memberikan
kemudahan kepada pemakai dalam menghadapi masalah selama proses kegiatan operasional
berlangsung. Pemakai sistem pakar langsung berkomunikasi dengan sistem dan
sistem pakar akan berusaha membantu dan mencoba menyelesaikan masalah.
Keuntungan
sistem pakar (expert system) bagi perusahaan maupun bagi manajer dalam
pengambilan keputusan, antara lain:
- Menyediakan alternatif pertimbangan yang lebih banyak
- Menerapkan logika yang lebih tinggi
- Menyediakan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi hasil keputusan
- Membuat keputusan yang lebih konsisten
- Kinerja perusahaan yang lebih baik
- Mempertahankan pengendalian atas pengetahuan perusahaan.
Kerugian
sistem pakar adalah sistem ini tidak dapat menangani pengetahuan yang tidak
konsisten. Hal ini dikarenakan hanya sedikit yang tetap sepanjang waktu karen
berubah-ubahnya kinerja manusia. Sistem pakar juga tidak dapat menerapkan
penilaian dan intuisi yang merupakan unsur penting dalam memecahkan masalah
yang tidak terstruktur.
No comments:
Post a Comment